Langsung ke konten utama

Aku Sudah Belajar Cinta..

Aku sudah belajar, bahwa ketertarikan tak sekedar dari mata
Bahwa rasa suka juga tidak bisa semata-mata dibesarkan dengan jatuh cinta
Hari ini kita bisa suka, esok entah
Atau bisa saja kita ingin memiliki yang sebelah sana, esok entah
Tak pernah ada rencana dan perencanaan dari rasa

Aku sudah belajar, bahwa cinta tidak harus diungkap dengan cinta
Gejolak di dada tidak harus diterjemahkan lewat mimik muka
Atau ambisi yang membuat buta mata
Kita bisa menyimpannya
Jauh
Ke tempat yang tak seorang pun mampu menjamahnya
Langit doa..

Aku sudah belajar, resiko dari diam adalah salah tafsir
Resiko untuk terbuka dengan semua laki-laki adalah anggapan murah yang harus dibayar
Apa cinta sesederhana saat hanya jalan berdua?
Apa cinta sesederhana saat kita terlalu cepat membalas pesan dari layar kaca?

Aku sudah belajar, bahwa cinta masih saja soal ambisi
Katanya munafik, kalau cinta tak ingin memiliki
Tidak, bagiku tidak
Cinta adalah saat kau berhasil menyembunyikannya
Saat kau terlalu sibuk menyebut namanya dalam doa daripada mengumbar saja
Cinta adalah saat orientasimu tak sekedar foto atau status belaka
Tolong jangan saling menyeret untuk sesuatu yang fana

Aku tak ingin dibebat
Kau tak ingin ku genggam erat
Berjalan saja,
Beriringan tapi tak dipaksakan
Jatuh cintalah dan mendewasa
Kita terlalu tua untuk main-main saja…

*untuk yang jatuh cinta dan belajar untuk tidak sekedar "jatuh"

Jogja, 17-03-2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proud of "Tukang sate madura"

selesai ujian cross cultural understanding langsung mbalap ke basecamp karate. Niat nawaitu pertama, mau nonton film suzanna . Entah kenapa gegara kemarin nonton film begituan sama anak-anak karate, jadi ketagihan. Niat itu dihempas, setelah hasrat nulisku bangkit mendadak. entah, kenapa ngga bisa buka tab youtube liat film sambil ngetik di blog.. *yaiyalah kali ini aku bakal nulis tentang rasa banggaku sama tukang sate madura. ide ini kepikiran, pas banget.. pas aku lagi boker di kamar mandi. Orang bilang, kamar mandi adalah tempat ide brilliant dimana hal-hal baru bisa terpikirkan. Orang bilang, ide bisa timbul dari sekedar jongkok indah di kamar mandi sambil ngeden-ngeden. then, that's the FACT !!! aku membuktikannya.. *joget-joget muter gayung* aku mengenal tukang sate, sejak aku masih TK .semua ini karena alm. mbah kakung (ayahnya bapak) yang hobby makan sate. kenalin, yu sate. yu adalah sebutan seperti "mbak". yu sate adalah mbak-mbak madura jualan sate da

Susah jatuh cinta? Ada?

Dear, blog. Udah lama banget engga nyentuh kamu. Itu bukan berarti aku ngga sayang, tapi akhir-akhir ini kehilangan mood buat kencan denganmu. Tapi aku akan tetep nyentuh kamu saat aku bener-bener butuh. Cause you are my healer. Suasana hati yang lagi payah bakalan balik kalo ketemu kamu. ketemu keyboard notebook .hahahaa Tulisan kali ini, didasari oleh kegabutan yang melanda dipojok kamar, and I miss my beloved-one-my-blog hahaaha. So, I write this. Perasaan cewek yang susah jatuh cinta *tsaaaahh Kalian pernah ngga nemuin cewek yang gampang banget gonta-ganti cowok. Bulan ini sama cowok A, jarak berapa minggu sama cowok B, eh sebulan ke depan lagi sama cowok C. Ibarat ganti pacar kek ganti baju, bisa kapan aja. Pasti kalian mikir, cewek gampangan nih. Cewek tu gampangan ya? But, eitsssss... engga semua kek gitu. Mungkin sterotype yang melekat pada cewek :"cewek tu gampang banget dapet ganti kalo habis putus" , kudu cepet-cepet dihilangin. Karena ya itu tadi, ngga s

Analytical Essay : Teacher's diary film ! (my task :p )

Thailand is one of the Asian countries which has many contributions in art work. “Thai” (Thailand people) like to create a film such as ; horror, romantic, comedy, etc. All of their art work are well-known in Indonesia. I will analyse Thailand film. The title is Teacher’s Diary. The title itself known as Khit Thueng Witthaya in Thailand was produced in 2014. This essay will show the moral value from Teacher’s diary.             Teacher’s diary was a typical romantic comedy. The major characters were Mrs. Ann and Mr. Song. They were teachers of   elementary school in Thailand. They had the same destiny. Their trouble caused, a headmaster moved them to floating school. Mrs. Ann as the first teacher who was moving because she had a tattoo in her hand. Mrs. Ann must paid her mistake to taught a student at floating school. It was miserable for her. The school was too far from central city. The building was broken in every parts. The school had not a good class including a table and